11 November 2008

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK

OLEH : LUQMAN NURFAIZIN, S.Psi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya perbedaan antara ketrampilan dan kematangan sosial seseorang anak dengan lainnya, yaitu :

  1. Usia keronologis dan usia mental anak. Semakin bertambahnya usia anak, ia akan semakin trampil, semakin besar bariasi dan terampilannya, semakin abik pula kualitasnya (Hurlock, 1999). Usia kronologis juga berhubungan dengan kematangan. Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan
  2. Urutan anak, ada perbedaan perkembangan motorik anak menurut urutan kelahiran anak. yang dikemukakan oleh Hurlock (1999) bahwa perkembangan motorik anak pertama cenderung lebih baik daripada perkembangan anak yang lahir kemudian hal ini lebih dikeranakan oleh perbedaan rangsangan yang diberikan oleh orang tuanya. Demikian juga dengan kondisi kematangan sosial anak hal ini dipengaruhi oleh urutan anak. Anak pertama akan lebih banyak memerankan model sosial dibandingkan dengan anak tengah ataupun anak bungsu.
  3. Jenis kelamin, jenis kelamin membedakan pola interaksi sosial anak antara anak perempuan dan anak laki-laki memiliki perbedaan pola interaksi, hal ini mempengaruhi pula pada kematangan sosial anak. Dua anak yang usianya sama tetapi berjenis kelamin berbeda, maka kematangan sosialnya pada aspek-aspek tertentu tentu berbeda.
  4. Keadaan sosial ekonomi, kondisi perekonomian orang tua (keluarga) akan berdampak pada sikap interaksi sosial anak. Secara umum dapat tergambarkan bahwa anak-anak yang memiliki kondisi sosial ekonomi lebih baik maka anak akan memiliki kepercayaan diri yang baik pula. Anak-anak orang kaya memiliki berbagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosialnya pada berbagai kesempatan dan kondisi lingkungan yang berbeda. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat.
  5. Kepopuleran anak, anak-anak yang memiliki kelebihan dalam hal kepopuleran maka anak tersebut akan semakin bisa diterima oleh lingkungan sosialnya.
    f. Pendidikan. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang
  6. Kepribadian anak, kepribadian anak disini adalah tipologi anak pada masa perkembangan. Anak-anak yang memiliki kepribadian terbuka atau yang disebut berkepribadian extrofert akan lebih bisa berinteraksi dengan lingkungannya dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki tipe kepribadian tertutup introfert.
  7. Keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga. Pendidikan orang tua mempengaruhi bagaimana anak bersikap dengan lingkungannya. Ketidaktahuan orang tua akan kebutuhan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya tentu membatasi anak untuk dapat lebih leluasa melakukan eksplorasi sosial diluar lingkungan rumahnya. Pendidikan orang tua yang tinggi, atau pengetahuan yang luas maka orang tua memahami bagaimana harus memposisikan diri dalam tahapan perkembangan anak. Orang tua yang memiliki pengetahuan dan pendidikan yang baik maka akan mendukung anaknya agar bisa berinteraksi sosial dengan baik.
  8. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi. Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.


SUMBER :


Gerungan. (1987). Psikologi Sosial. Bandung: PT Erasco.

Hurlock, E. (1999), Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan), Jakarta : Erlangga

Gunarsa, S. (1992), Psikologi Untuk Keluarga, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Tidak ada komentar: