22 Desember 2008

GIZI BALITA

A. Tujuan Diit
 Menyediakan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang balita
 Menyediakan nutrisi untuk melakukan aktifitas fisik balita
 Mencegah anak pada keadaan kekurangan gizi
 Meningkatkan daya tahan tubuh balita

B. Faktor – faktor yang Berpengaruh Pada Keadaan Gizi Balita
 Asupan zat gizi : jumlah makan yang harus bertambah, sesuai dengan bertambahnya kebutuhan bayi hingga balita akan berbagai zat gizi.
 Pendidikan dan pengetahuan orang tua : kunci keberhasilan menanamkan kebiasaan makan yang baik adalah tergantung pada pengetahuan dan pengertian ibu bagaimana cara menyusun yang memenuhi syarat gizi.
 Keadaan sosial ekonomi : pada kelompok dengan penghasilan rendah biasanya pola makannya sangat sederhana. Umumnya makan hanya 2 kali sehari dan jarang sekali diberikan makanan selingan.
 Kondisi sakit : pada keadaan sakit balita cenderung tidak nafsu makan
 Kebiasaan dan pola makan : anak akan mencontoh apa yang oleh ibunya, kakaknya bahkan orang –orang disekitarnya.
 Pengaruh lingkungan : lingkungan yang kurang bersih dan menyebabkan makanan mudah terkontaminasi bahkan menjadi basi.
 Makanan kesukaan : anak mulai berani menolak makanan yang diberikan oleh ibunya, janganlah memaksa anak makan sesuatu yang tidak disukainya, beri alternatif makanan lain.
 Makanan pantangan : pantangan yang tidak beralasanterhadap bahan makanan tertentu seperti ikan, telur, dan lain – lain. Hendaknya tidak dituruti oleh ibu karena akan merugikan kesehatan anaknya sendiri.
 Ketrampilan makan : ketrampilan anak untuk makan sendiri dapat menambah nafsu makan anak dan bisa menghabiskan porsi makannya.
 Kualitas zat gizi
 Prinsip dalam memenuhi kebutuhan zat gizi :
1. Kalori harus mutlak terpenuhi
2. Gabungan sumber protein nabati dan hewani setempat yang ada dan mungkin didapat.
3. Manfaatkan sumber protein hewani setempat yang ada dan mungkin didapat.


C. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyediakan Menu Untuk Balita
 Menarik ( bentuk, variasi, warna, dan rasa ) : Ada kalanya anak –anak baru mau makan jika makanan itu diberi warna yang menarik. Misalkan nasi goreng dihiasi dengan tomat sebagai mata, wortel sebagai hidung, dll.
 Porsi kecil ( cukup nilai gizi ) : Makanan hendaknya diberikan pada anak –anak ketika benar –benar lapar. Berikanlah dalam jumlah sedikit demi sedikit dan tidak dipaksakan.
 Waktu makan yang teratur : Waktu makan yang tidak teratur akan banyak sekali mempengaruhi nafsu makan anak oleh karena itu waktu makan anak sesuaikan dengan waktu makan keluarga dan ajaklah anak untuk makan bersama.
 Jadikanlah kegiatan makan sesuatu yang menyenangkan : Berilah suasana menyenangkan selagi anak menikmati makanannya dan beri pengertian arti makanan sehingga anak dapat berimajinasi nasi seperti apa yang dikatakan oleh ibunya.
 Pentingnya sarapan pagi : Sarapan pagi memberi energi untuk aktifitas sampai makan siang walaupun anak tetap bermain tetapi asupan gizi harus terpenuhi.
 Pentingnya makanan selingan : Makanan selingan membantu jika anak tidak cukup porsi makannya karena anak susah makan.
 Hindari makanan yang terlalu manis dan gurih : Berilah rasa – rasa makanan itu secara bertahap dari tidak manis lalu keagak manis dan akhirnya manis, jangan tergesa – gesa karena nantinya balita akan bosan.
 Hindari makanan terlalu merangsang dan keras : Kebanyakan anak tidak suka makanan yang merangsang.



D. Makanan Balita Sehat
 Makanan bayi umur 0 – 4 bulan : Cukup berikan ASI saja yaitu ASI eksklusif. ASI diberikan setelah bayi lahir paling lambat setengah jam pertama bayi lahir. Jangan membuang ASI pertama ( kolostrum ), karena kolostrum berwarna kekuning – kuningan mengandung zat gizi bermutu tinggi dan zat kekebalan tubuh yang sangat diperlukan oleh bayi.
 Makanan anak umur 4 – 6 bulan : ASI terus diberikan makin sering. Anak muali diberikan makanan lumat sebagai makanan pendamping ASI. Misalnya bubur tepung, air buah, pisang lumat, biskuit lumat, bayam rebus dilumatkan dan sebagainya.
 Makanan anak umur 7 – 12 bulan : ASI terus diberikan, lebih sering, lebih baik anak diberikan makan, misalnya bubur campur yang disaring dapat diberikan pada usia 7 – 9 bulan, bubur beras, nasi tim, dapat diberikan pada usia 10 – 12 bulan. Menginjak umur 10 bulan kenalkan dengan makanan keluargayang lunak. Gunakan berbagai lauk pauk dan sayuran berganti – ganti dalam menyajikan makanan lembek, mulailah dengan 1 kali secara bertahapmenjadi 4 – 5 X / 1 piring sedang.
 Makanan anak umur 1 tahun keatas : ASI terus diberikan paling tidak sampai usia 2 tahun. Jangan memberikan botol pada usia 1 tahun. Sebaiknya anak mulai diberi makanan setiap hari terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, dan buah –buahan. Anjurkan agar anak makan 4 – 5 X/ hari selain ASI. ASI diberikan sampai anak umur 2 tahun. Pada anak umur 2 tahun anak perlu makan dengan jumlah separuh dari jumlah makan ayahnya. Pisahkan dahulu makanan untuk anak, baru untuk kedua orang tuanya. Biasakan anak untuk makan bersama – sama dengan seluruh anggota keluarga.

1 komentar:

Herby mengatakan...

Nice greetings for a nice blog my friend