A. Tujuan Diit
Menyediakan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang balita
Menyediakan nutrisi untuk melakukan aktifitas fisik balita
Mencegah anak pada keadaan kekurangan gizi
Meningkatkan daya tahan tubuh balita
B. Faktor – faktor yang Berpengaruh Pada Keadaan Gizi Balita
Asupan zat gizi : jumlah makan yang harus bertambah, sesuai dengan bertambahnya kebutuhan bayi hingga balita akan berbagai zat gizi.
Pendidikan dan pengetahuan orang tua : kunci keberhasilan menanamkan kebiasaan makan yang baik adalah tergantung pada pengetahuan dan pengertian ibu bagaimana cara menyusun yang memenuhi syarat gizi.
Keadaan sosial ekonomi : pada kelompok dengan penghasilan rendah biasanya pola makannya sangat sederhana. Umumnya makan hanya 2 kali sehari dan jarang sekali diberikan makanan selingan.
Kondisi sakit : pada keadaan sakit balita cenderung tidak nafsu makan
Kebiasaan dan pola makan : anak akan mencontoh apa yang oleh ibunya, kakaknya bahkan orang –orang disekitarnya.
Pengaruh lingkungan : lingkungan yang kurang bersih dan menyebabkan makanan mudah terkontaminasi bahkan menjadi basi.
Makanan kesukaan : anak mulai berani menolak makanan yang diberikan oleh ibunya, janganlah memaksa anak makan sesuatu yang tidak disukainya, beri alternatif makanan lain.
Makanan pantangan : pantangan yang tidak beralasanterhadap bahan makanan tertentu seperti ikan, telur, dan lain – lain. Hendaknya tidak dituruti oleh ibu karena akan merugikan kesehatan anaknya sendiri.
Ketrampilan makan : ketrampilan anak untuk makan sendiri dapat menambah nafsu makan anak dan bisa menghabiskan porsi makannya.
Kualitas zat gizi
Prinsip dalam memenuhi kebutuhan zat gizi :
1. Kalori harus mutlak terpenuhi
2. Gabungan sumber protein nabati dan hewani setempat yang ada dan mungkin didapat.
3. Manfaatkan sumber protein hewani setempat yang ada dan mungkin didapat.
C. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyediakan Menu Untuk Balita
Menarik ( bentuk, variasi, warna, dan rasa ) : Ada kalanya anak –anak baru mau makan jika makanan itu diberi warna yang menarik. Misalkan nasi goreng dihiasi dengan tomat sebagai mata, wortel sebagai hidung, dll.
Porsi kecil ( cukup nilai gizi ) : Makanan hendaknya diberikan pada anak –anak ketika benar –benar lapar. Berikanlah dalam jumlah sedikit demi sedikit dan tidak dipaksakan.
Waktu makan yang teratur : Waktu makan yang tidak teratur akan banyak sekali mempengaruhi nafsu makan anak oleh karena itu waktu makan anak sesuaikan dengan waktu makan keluarga dan ajaklah anak untuk makan bersama.
Jadikanlah kegiatan makan sesuatu yang menyenangkan : Berilah suasana menyenangkan selagi anak menikmati makanannya dan beri pengertian arti makanan sehingga anak dapat berimajinasi nasi seperti apa yang dikatakan oleh ibunya.
Pentingnya sarapan pagi : Sarapan pagi memberi energi untuk aktifitas sampai makan siang walaupun anak tetap bermain tetapi asupan gizi harus terpenuhi.
Pentingnya makanan selingan : Makanan selingan membantu jika anak tidak cukup porsi makannya karena anak susah makan.
Hindari makanan yang terlalu manis dan gurih : Berilah rasa – rasa makanan itu secara bertahap dari tidak manis lalu keagak manis dan akhirnya manis, jangan tergesa – gesa karena nantinya balita akan bosan.
Hindari makanan terlalu merangsang dan keras : Kebanyakan anak tidak suka makanan yang merangsang.
D. Makanan Balita Sehat
Makanan bayi umur 0 – 4 bulan : Cukup berikan ASI saja yaitu ASI eksklusif. ASI diberikan setelah bayi lahir paling lambat setengah jam pertama bayi lahir. Jangan membuang ASI pertama ( kolostrum ), karena kolostrum berwarna kekuning – kuningan mengandung zat gizi bermutu tinggi dan zat kekebalan tubuh yang sangat diperlukan oleh bayi.
Makanan anak umur 4 – 6 bulan : ASI terus diberikan makin sering. Anak muali diberikan makanan lumat sebagai makanan pendamping ASI. Misalnya bubur tepung, air buah, pisang lumat, biskuit lumat, bayam rebus dilumatkan dan sebagainya.
Makanan anak umur 7 – 12 bulan : ASI terus diberikan, lebih sering, lebih baik anak diberikan makan, misalnya bubur campur yang disaring dapat diberikan pada usia 7 – 9 bulan, bubur beras, nasi tim, dapat diberikan pada usia 10 – 12 bulan. Menginjak umur 10 bulan kenalkan dengan makanan keluargayang lunak. Gunakan berbagai lauk pauk dan sayuran berganti – ganti dalam menyajikan makanan lembek, mulailah dengan 1 kali secara bertahapmenjadi 4 – 5 X / 1 piring sedang.
Makanan anak umur 1 tahun keatas : ASI terus diberikan paling tidak sampai usia 2 tahun. Jangan memberikan botol pada usia 1 tahun. Sebaiknya anak mulai diberi makanan setiap hari terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, dan buah –buahan. Anjurkan agar anak makan 4 – 5 X/ hari selain ASI. ASI diberikan sampai anak umur 2 tahun. Pada anak umur 2 tahun anak perlu makan dengan jumlah separuh dari jumlah makan ayahnya. Pisahkan dahulu makanan untuk anak, baru untuk kedua orang tuanya. Biasakan anak untuk makan bersama – sama dengan seluruh anggota keluarga.
22 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Nice greetings for a nice blog my friend
Posting Komentar