23 Desember 2008

MENGENAL KONTRASEPSI

A. DEFINISI
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.

B. TUJUAN KONTRASEPSI
Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda / mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan / mengakhiri kehamilan atau kesuburan. Secara skematis, pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional dijelaskan seperti Gambar 2.1.













Prioritas kontrasepsi:
1. Pil
2. IUD-mini
3. Metode sederhana Prioritas kontrasepsi:
1. IUD
2. Suntik
3. Mini Pil
4. Pil
5. Implant
6. Metode sederhana Prioritas kontrasepsi:
1. IUD
2. Suntik
3. Mini Pil
4. Pil
5. Implant
6. Sederhana
7. Kontap Prioritas kontrasepsi:
1. Kontap
2. IUD
3. Implant
4. Suntikan
5. Sederhana
6. Pil

Gambar 2.1 Perencanaan Penggunaan Kontrasepsi

Menunda kehamilan dianjurkan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun. Untuk menunda, metode pilihan prioritas adalah pil oral. Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda masih tinggi frekuensi sanggamanya. Jika terdapat kontraindikasi pil oral, sangat cocok untuk dianjurkan menggunakan IUD-mini. Kontrasepsi yang dianjurkan tersebut mempunyai reversibilitas yang tinggi, artinya kesuburan kembali dapat terjamin hampir 100%, karena pada saat ini peserta belum mempunyai anak
Tujuan menjarangkan kehamilan biasanya dilakukan oleh pasangan suami-istri yang berusia antara 20 – 35 tahun, dengan jumlah anak yang diharapkan 2 orang, dan jarak antara kelahiran 2 – 4 tahun. Fase menjarangkan kehamilan dilakukan biasanya segera setelah anak pertama lahir. Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi, namun tidak terlalu berbahaya karena yang bersangkutan berada pada masa mengandung dan melahirkan yang baik. Kontrasepsi yang diperlukan pada fase ini adalah yang efektifitasnya cukup tinggi, mempunyai reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih mengarapkan punya anak lagi. Kontrasepsi pilihan sebaiknya dapat digunakan 2 – 4 tahun sesuai dengan perencanaan jarak kehamilan, serta tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena biasanya ibu masih menyusui anak pertama, dan ASI merupakan makanan terbaik bayi sampai usia 2 tahun.
Fase menghentikan atau mengakhiri kesuburan dilakukan pada periode usia istri 30 tahun, terutama 35 tahun ke atas. Menghentikan kesuburan dilakukan setelah mempunyai dua orang anak. Pilihan utama adalah metode kontrasepsi mantap. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai keumungkinan banyak efek samping dan komplikasi. Syarat kontrasepsi pilihan adalah mempunyai efektivitas yang sangat tinggi, dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama, serta tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan kelainan metabolik biasanya meningkat. oleh karena itu, sebaiknya tidak diberikan kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut.

C. BEBERAPA MACAM METODE KONTRASEPSI
a. Pil KB
Pil menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan, yang cara kerjanya menyerupai hormon alami yang diproduksi oleh tubuh setiap bulan. Estrogen akan mencegah produksi sel telur (ovum) dari ovarium, sehingga pembuahan tidak terjadi. Mini-pil biasanya hanya mengandung progesterone. Efektifitas metode ini adalah 99% untuk pil kombiniasi dan 86% untuk mini pil. Keuntungan metode Pil ini antara lain mengurangi risiko kanker uterus, ovarium serta radang panggul. Kontrasepsi Pil juga mengurangi sindroma pra menstruasi, jerawat, perdarahan, anemia, kista ovarium, dan nyeri payudara. Penggunaan Pil memungkinkan siklus menstruasi lebih teratur, serta tidak mengganggu aktifitas seksual. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui.

b. Implant / KB Susuk
Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesterone yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh. Efektifits mencapai 99 %. Keuntungan dari metode implant ini antara lain tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan. Metode ini juga dapat melindungi wanita dari kanker rahim, aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui, serta tidak mengganggu aktivitas seksual.

c. Suntik KB
Cara kerja sama dengan pil. Efektifitasnya mencapai 99%. Keuntungan metode ini antara lain disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan lama, melindungi akseptor terhadap kanker rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan saat menyusui. KB suntik juga dapat mengurangi kram saat menstruasi, dan tidak mengganggu aktivitas seksual.

d. Kondom
Cara kerjanya adalah mencegah sperma mencapai serviks (leher rahim). Efektivitas mencapai 80-90% (dapat meningkat jika digunakan bersama spermisida). Keuntungan metode ini antara lain tidak memerlukan resep, melindungi terhadap beberapa penyakit akibat hubungan seksual, serta aman, kesuburan segera pulih setelah tidak memakai kondom lagi.

e. Tubektomi
Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim) dipotong dan diikat dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan pemasangan klep atau cicin silastik.
Efektivitasnya mencapai 99%. Keuntungannya antara lain aman bagi kesehatan setelah prosedur dilakukan, serta tidak mengganggu hubungan intim. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan operasi bedah. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.

f. Vasektomi
Saluran vaas deferens yang berfungsi mengangkut sperma dipotong/diikat, sehingga aliran sperma dihambat tanpa mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma hanya 5% dari cairan ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat sehingga tidak akan terganggu oleh vasektomi. Efektivitasnya mencapai 99% lebih. Keuntungannya adalah tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon. Kelemahannya sama dengan tubektomi.

g. Intra Uterine Device
Cara kerjanya adalah mencegah kehamilan dengan mempengaruhi pergerakan sperma atau implantasi sel telur yang telah dibuahi dalam dinding rahim. Ada 2 jenis IUD: berisi progesterone dan berisi tembaga berbentuk T. Efektivitas metode IUD ini berkisar antara 97 – 99%. Keuntungannya antara lain membutuhkan sedikit perhatian (hanya pemeriksaan benang setiap bulan). Kesuburan biasanya segera kembali setelah melepas IUD. Metode ini tidak mengganggu aktivitas seksual dan aman digunakan selama menyusui. IUD bentuk T hanya perlu diganti dalam waktu 10 tahun, IUD progesterone sebaiknya diganti setahun sekali.