21 Desember 2008

MENGKAJI PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR

oleh : erfandi

Ada beberapa hal yang perlu dikaji sehubungan kebutuhan istirahat dan tidur, yaitu :

a. Kebiasaan tidur

Dalam mengkaji kebiasaan tidur, perawat perlu memperhatikan :

§ Kebiasaan banyaknya tidur pasien

§ Kebiasaan menjelang tidur

§ Jam berangkat tidur

§ Waktu yang diperlukan untuk dapat tidur

§ Jumlah terjaga selama tidur

§ Obat-obat yang diminum pasien dan pengaruhnya terhadap tidur

§ Lingkungan tidur sehari-hari

§ Persepsi pasien terhadap kebutuhan tidur

§ Posisi tubuh sewaktu tidur

b. Symtom dan tanda-tanda klinis kebutuhan tidur

Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui perawat terhadap pasien yang kurang istirahat atau tidur, yaitu :

§ Pasien mengungkapkan rasa capai

§ Pasien mudah tersinggung dan kurang santai

§ Apatis

§ Warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva merah

§ Sering kurang perhatian

§ Pusing

§ Mual

Apabila gangguan tidur atau kurang istirahat ini berlangsung lama, maka dapat terjadi gangguan tubuh. Beberapa tannda gangguan tidur yang perlu diperhatikan adalah :

q Perubahan kepribadian dan perilaku, seperti agresif, menarik diri, atau depresi

q Rasa capai meningkat

q Ganguan persepsi

q Halusinasi pandangan atau pendengaran

q Bingung dan disorientasi terhadap tempat dan waktu

q Koordinasi menurun

q Bicara tidak jelas

c. Perubahan Perkembangan / Usia

Lama tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung pula pada tahap perkembangan atau usianya. Semakin tua usia seseorang, semakin sedikit pula lama tidur yang diperlukan atau dengan kata lain waktu yang diperlukan untuk tidur bagi anak-anak lebih banyak jika dibandingkan dengan orang tua. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur, dan hanya akan terbangun bila merasa lapar, ngompol, ataupun kedinginan. Namun demikian, sebenarnya kebutuhan waktu untuk tidur bagi setiap orang adalah berlainan. Kebiasaan tidur setiap orang adalah bervariasi tergantung pada kebiasaan yang dibawa semasa perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya.

Kebutuhan tidur yang cukup ditentukan selain oleh faktor jumlah jam tidur (kuantitas), juga oleh faktor kedalaman tidur (kualitas tidur). Seseorang dapat tidur dengan waktu yang pendek, namun dengan kedalaman tidur yang cukup. Sehingga dengan demikian, pada saat bangun tidur, akan terasa segar kembali dan pola tidur yang demikian tidak akan mengganggu kesehatan. Kurang tidur yang sering terjadi dan berkepanjangan, dapat mengganggu kesehatan fisik dan mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan terjadinya perubahan suasana kejiwaan (psikis), kurang tanggap terhadap adanya rangsangan (lamban), dan kurang dapat berkonsentrasi. Dibawah ini dijelaskan tentang pola / variasi tidur berdasarkan tingkat perkembangan atau usia :

Tabel. 2. Variasi / Pola Tidur Berdasarkan Tingkat Perkembangan atau Usia

No

Tingkat Perkembangan

Pola Tidur Normal

1.

Bayi baru lahir (BBL)

Tidur 14 sampai 18 jam/hari

Pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit

50 % tidur REM

Siklus tidur 45 sampai 60 menit

2.

Bayi

Tidur 12 sampai 14 jam/hari

20 sampai 30 % tidur REM

Mungkin tidur sepanjang malam

3.

Tahap merangkak

(Usia 1 s/d 3 tahun)

Tidur sekitar 11 sampai 12 jam/hari

25 % tidur REM

Tidur sepanjang malam dan tidur siang

4.

Prasekolah

(Usia 3 s/d 6 tahun)

Tidur sekitar 11 jam/hari

20 % tidur REM

5.

Akil balik

Tidur sekitar 7sampai 8,5 jam/hari

20 % tidur REM

6.

Dewasa muda

Tidur 7 sampai 8 jam/hari

20 sampai 25 % tidur REM

7.

Dewasa pertengahan

Tidur 7 sampai 8 jam/hari

20 % tidur REM. Mungkin mengalami insomnia dan sulit untuk dapat tidur

8.

Dewasa tua

(Usia diatas 60 tahun)

Tidur sekitar 6 jam/hari

20 sampai 25 % tidur REM. Mungkin mengalami insomnia dan sering bangun / terjaga sewaktu tidur.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur yang disini tidak dapat dibahas secara rinci. Tetapi secara umum faktor-faktor tersebut antara lain adanya penyakit serta rasa nyeri, keaadaan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak tenang, kelelahan, emosi tidak stabil, beberapa jenis obat-obatan dan penggunaan alkohol.